Charta Politika: Elektabilitas Ganjar Melesat Usai Rakernas Projo yang Dihadiri Jokowi

Liputan6.com, Jakarta – Lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis hasil survei nasional terkait figur calon presiden (Capres) 2024 dengan elektabilitas tertinggi pasca Rakernas Projo. Dalam survei tersebut, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo semakin melesat naik dan unggul jauh atas nama lainnya.

Dalam simulasi 3 nama, Ganjar meraih elektabilitas tertinggi dengan 36,5 persen. Kemudian diikuti Menhan Prabowo Subianto dengan 26,7 persen dan Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan sebesar 24,9 persen. Sedangkan yang tidak menjawab dan tidak tahu sebesar 11,9 persen.

“Kalau kita melihat hanya Ganjar Pranowo yang mengalami kenaikan dari 33,3 persen dari stagnasi dari survei bulan desmber ke bulan April dan kemudian naik ke 36,5 persen, pasca Rakernas Projo,” tutur Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam rilis virtualnya, Senin (13/6/2022).

Yunarto menyebut naiknya elektabilitas Ganjar ada efek pasca Rakernas relawan Pro Jokowi (Projo). Dalam Rakernas itu, diketahui, Presiden Joko Widodo hadir dan seakan-akan memberi sinyal dukungan kepada Ganjar Pranowo.

“Saya tidak bisa (pastikan) disebabkan oleh rakernas Projo, tapi bisa dibuat hipotesa kalau dalam waktu yang bersamaan memang salah satu momen yang berpengaruh besar dan memberitakan mencapreskan Ganjar,” kata Yunarto.

“Dan pertama kalinya presiden Jokowi berbicara mengenai 2024 dan ditafsirkan oleh sebagian pihal adalah dukungan kepada Ganjar Pranowo walaupun secara implisit, saya pikir ternyata berkolerasi linier dengan naiknya elektabilitas Ganjar, baik pada simulasi 10 nama dan 3 nama pada momen yang sama,” lanjutnya.

Sementara itu,, Ganjar juga menjadi yang teratas dalam simulasi 10 nama. Elektabilitas Ganjar mendapatkan 31,2 persen, kemudian Prabowo sebesar 23,4 persen, Anies sebesar 20 persen, Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil sebesar 4,6 persen, Menparekraf Sandiaga Uno sebesar 3,6 persen.

Lalu, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Y, sebesar 3,3 persen, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebesar 2,9 persen, Menteri BUMN Erick Thohir sebesar 2 persen, Ketua DPR Puan Maharani sebesar 1,8 persen dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebesar 1,2 persen. Sedangkan yang tidak menjawab atau tidak tahu sebesar 6,1 persen,” ujar Yunarto.

“Pada beberapa tokoh yang diuji sebagai bakal calon presiden, Ganjar Pranowo menjadi nama yang paling tinggi mendapatkan elektabilitas dari publik. Diikuti berikutnya oleh Prabowo yang terlihat cukup ketat bersaing dengan Anies dalam simulasi pengujian yang dilakukan,” jelasnya.

Survei Charta Politika ini dilakukan pada 23 Mei-2 Juni 202 dengan metode wawancara tatap muka. Penentuan sampel pada survei dilakukan dengan metode multistage random sampling, terhadap 1.200 responden dengan margin of error sebesar 2,83% dan quality control 20 persen dari total sampel.

Survei dilakukan usai Rapat Kerja Nasional V Pro Jokowi (Projo) yang diselenggarakan di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Presiden Jokowi dan Ganjar hadir dalam acara tersebut, Sabtu (21/5/2022) lalu.

Dalam kesempatan itu, Jokowi bicara soal permasalahan bangsa, kemudian meminta relawannya untuk bersabar, dan Jokowi mengatakan Ojo kesusu sik, (Jangan buru-buru dulu), dalam konteks menentukan sikap untuk Pilpres 2024.

Meskipun, kata Jokowi, calon yang akan didukung mungkin ada di rakernas tersebut.

“Jangan tergesa-gesa. Jangan tergesa-gesa. Meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini (rakernas Projo,” ucap Jokowi kala itu.

Dalam hasil survei Charta sebelumnya, bulan April 2022, Ganjar mendapatkan elektabilitas sebesar 29,2 persen. Sekarang mencapai 36,5 persen.

Elektabilitas menunjukan Ganjar semakin melesat. Sejumlah lembaga survei juga merilis elektabilitas Ganjar sebagai yang tertinggi dan elektabilitasnya terus naik.

Sumber berita:Liputan6.com
Foto: Istimewa

Survei Bursa Capres, Elektabilitas Ganjar Tertinggi

Jakarta: Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mendapat dukungan paling besar sebagai calon presiden (capres) di survei Charta Politika. Tingkat keterpilihan mencapai 36,5 persen.

“Dalam simulasi tiga nama, Ganjar Pranowo mendapatkan elektabilitas tertinggi dengan 36,5 persen,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam rilis survei yang dilakukan secara virtual, Senin, 13 Juni 2022.

Sedangkan diperingkat kedua ditempati Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra itu mendapat dukungan 26,7 persen.

Peringkat ketiga ditempati Gubernur Jakarta Anies Baswedan. Eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu memperoleh dukungan 24,9 persen.

Yunarto menyampaikan elektabilitas Ganjar mengalami peningkatan cukup pesat dalam beberapa waktu terakhir. Terutama, usai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Projo.

“Saya bisa mengatakan pada momen Rakernas Projo, Mas Ganjar Pranowo angkanya (elektabilitas) ada di atas 30 persen,” ujar dia.

Survei dilakukan pada 25 Mei sampai 2 Juni 2022. Jumlah responden 1.200 orang dengan pemilihan sampel menggunakan metode multistage random sampling.

Adapun margin of error survei tersebut sebesar 2,83 persen. Sedangkan tingkat kepercayaan survei tersebut 95 persen.

Anggi Tondi Martaon
Sumber berita: medcom.id
Sumber foto: Medcom.id/Theo

Nasdem Diprediksi Bakal Rugi Besar jika Berkoalisi dengan Demokrat

JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya memprediksi Partai Nasdem bakal sangat rugi apabila memutuskan berkoalisi dengan Partai Demokrat saat ini.

Sebab, ketika Nasdem berkoalisi dengan Demokrat, partai pimpinan Surya Paloh ini, tidak akan lagi berada di pemerintahan.

Yunarto pun yakin Nasdem tidak berani mengambil keputusan dalam waktu dekat, mengingat pemerintah saat ini masih 2 tahun lebih berkuasa.

“Karena risikonya adalah (Nasdem) keluar dari barisan koalisi (pemerintah). Dan itu sebuah kerugian besar ketika sisa waktu 2 tahun lebih itu kemudian membuat Nasdem tidak lagi di barisan dari pemerintah,” ujar Yunarto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/6/2022).

Yunarto mengatakan, Nasdem tidak akan membentuk koalisi menyambut Pemilu 2024, saat ini. Apalagi, membentuk koalisi dengan partai-partai yang dianggap sebagai oposisi seperti Demokrat.

“Ketika kemudian berani menyatakan diri bergabung dengan Demokrat sebagai partai oposisi, secara otomatis posisi Nasdem juga bisa terancam dalam barisan koalisi,” tuturnya.

Lebih lanjut, Yunarto mengatakan, Partai Nasdem menghadapi hambatan untuk berkoalisi dengan Demokrat karena belum adanya capres yang akan diusung pada Pemilu 2024.

Sementara bagi Demokrat, ketua umum mereka, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sudah digadang-gadang masuk bursa capres maupun cawapres.

“Koalisi Nasdem dengan Demokrat ini kan enggak mencukupi. Harus butuh satu partai lagi untuk memenuhi ambang presidential threshold,” kata Yunarto

Wacana Nasdem dan Demokrat akan berkoalisi mencuat setelah Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu dengan Ketum Nasdem Surya Paloh.

Yunarto melihat, pertemuan dua elite partai ini hanya sebatas komunikasi politik dan masih jauh untuk pembahasan pembentukan koalisi.

SBY dan Surya melakukan pertemuan di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/6/2022).
Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate mengatakan, pertemuan dua sahabat lama itu sebetulnya bersifat sangat privat.

Johnny yang turut dalam pertemuan tersebut mengatakan, SBY dan Paloh saling berbagi pendapat dan pandangan terkait situasi bangsa saat ini.

“(Paloh dan SBY) sharing pandangan dan telaahan atas perkembangan situasi politik nasional khususnya menjelang Pileg, Pilpres dan Pilkada Serentak 2024 yang harus dikelola dengan penuh tanggung jawab agar berjalan dengan baik dan sukses,” jelas Johnny.

Selain itu, membahas soal tanggung jawab bersama atas perjalanan bangsa di tengah tantangan global sebagai akibat pandemi Covid-19 dan perubahan geo strategis perang Rusia Ukraina.

Johnny juga mengatakan, keduanya saling menyambut hangat atas kondisi kesehatan masing-masing. Paloh dan SBY disebut saling melempar guyon yang menunjukkan kedekatan mereka berdua yang telah terbangun sebelum Pilpres 2004. Pertemuan kedua tokoh itu diakhiri dengan makan malam bersama di Nasdem Tower. “Makan malam dengan menu khusus,” ucap Johnny.

 

Penulis : Adhyasta Dirgantara
Editor : Bagus Santosa
Foto: KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN
Sumber berita: nasional.kompas.com

 

Hitung-hitungan Charta Politika Jika Prabowo dan Paloh Bersatu di Pilpres 2024

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dinilai sebagai tanda adanya poros baru dalam Pemilu 2024.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menjelaskan peluang Gerindra dan Nasdem bersatu untuk Pemilu 2024 sangat terbuka.

Apalagi jika dilihat perolehan suara Pemilu 2019, kedua partai tersebut sudah mengantongi presidential threshold sebagai salah satu syarat pencalonan presiden dan wapres di Pilpres 2024.

Namun tantangan yang bakal dihadapi Nasdem jika bergabung dengan Gerindra adalah Surya Paloh harus realistis melepas capres yang diusung koalisi tersebut.

Hal tersebut akan berdampak maka Nasdem tidak mendapatkan efek ekor jas dari capres partai lain.

Yunarto menambahkan agar saling menguntungkan koalisi ini bisa saja mengusung calon alternatif seperti Anies Baswedan, Ganjar Pranowo ataupun Andika Perkasa.

Tantangannya yang dihadapi, kedua partai harus bekerja keras mendorong capres yang diusung lantaran bukan dari kader partai.

“Kalau pun mendukung Prabowo sebagai capres, sosok cawapresnya harus sosok yang bisa diklaim oleh Nasdem. Entah itu kader atau identik dengan Nasdem. Tapi itu juga tidak mudah untuk dilakukan,” ujarnya.

Strategi Nasdem

Yunanto juga menilai Pertemuan Prabowo Subianto dengan Surya Paloh sebagai strategi Nasdem untuk menyaingi poros Koalisi Indonesia Bersatu yang digagas Golkar, PPP dan PAN.

Tak hanya itu, aksi tersebut juga menjadi sinyal partai urutan kelima pemenang Pemilu 2019 ini bisa menjadi juru kunci koalisi dalam mengusung capres dan cawapres di Pemilu 2024.

Sebelum Prabowo, Paloh pernah mengundang ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Menurut Yunarto dengan kekuatan 59 kursi di parlemen, Nasdem tak ingin mejadi penonton di Pemilu 2024.

“Pertemuan ini sebuah respons terhadap munculnya koalisi lain seperti Koalisi Indonesia Bersatu. Politisi ulung seperti Surya Paloh saya pikir tidak ingin hanya ingin menjadi penonton,” ujarnya.

Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Hariyanto Kurniawan
Sumber foto: Tangkapan layar Kompas TV
Sumber berita: Kompas.tv

“Elektabilitasnya Rendah, Cak Imin Dinilai Hanya Bercanda soal Syarat Diusung Capres”

JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menilai, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar hanya bercanda soal kesediaannya bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu jika diusung sebagai calon presiden (capres).

Sebab, hingga kini elektabilitas Cak Imin, begitu sapaan akrab Muhaimim, masih terbilang rendah. Menurut Yunarto, Muhaimin sendiri juga menyadari itu.

“Sebelum modal politik elektabilitas cukup tinggi, saya pikir statement ini nggak bisa dianggap serius,” kata Yunarto kepada Kompas.com, Senin (23/5/2022).

Yunarto menilai, langgam politik Muhaimin memang senang bercanda. Ini terlihat dari banyak pernyataannya, termasuk soal usulan penundaan pemilu demi menyelamatkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Muhaimin sendiri, menurut Yunarto, sebenarnya menyadari bahwa dirinya tak punya cukup elektabilitas untuk menjadi calon presiden di 2024.
Dalam berbagai survei, elektabilitasnya hanya berkisar di angka 1 persen, setara dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Meski begitu, Yunarto mengaku paham mengapa Imin begitu percaya diri untuk melempar guyonan semacam ini. Hal itu tak lepas dari suara partainya yang cukup besar.

Pada Pemilu 2019 lalu, PKB berada di peringkat 5 dengan perolehan 13.570.970 atau 9,69 persen suara. Angka ini dikonversikan menjadi 58 kursi DPR RI.

“Ini harga yang mahal yang bisa ditawarkan memang buat koalisi lain untuk memenuhi presidential threshold,” ucap Yunarto.

Kendati demikian, Yunarto menegaskan bahwa suara partai yang besar tak cukup menjadi modal melangkah di panggung pilpres. Jika Muhaimin serius ingin dilirik sebagai capres di 2024, maka dia punya PR besar untuk mendongkrak elektabilitas dengan kilat.

“Bagaimana seorang ketua parpol bergabung dengan koalisi partai lain dan menempatkan dirinya harganya tinggi ya dia harus memiliki elektabilitas tinggi. Cak Imin belum memiliki modal itu, jadi menurut saya ini lebih ke arah joke (candaan) politik saja,” kata Yunarto.
Sebelumnya, Muhaimin menyatakan bahwa partainya siap bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu yang dibentuk Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Namun, Muhaimin memberikan satu syarat, yaitu dirinya harus diusung sebagai capres dalam koalisi tersebut.

“Saya siap bergabung asal capresnya saya,” kata Muhaimin dalam keterangannya, Minggu (22/5/2022).

Pria yang akrab disapa Cak Imin ini menyambut baik gagasan KIB. Menurutnya, koalisi itu sebagai ikhtiar untuk menyamakan kekuatan sehingga mulai mengkristal. Dia melanjutkan, PKB sangat terbuka untuk menjalin komunikasi dengan partai mana pun dalam menyongsong Pemilu 2024. “Kami terus menjalin komunikasi di DPR, tapi secara khusus belum. Kami terbuka,” jelasnya.

Penulis : Fitria Chusna Farisa
Editor : Fitria Chusna Farisa
Foto:DOK. Humas DPR RI
Sumber berita: Nasional.kompas.com

Jokowi Minta Projo Sabar soal 2024, Charta: Simbol Kuat Dukung Ganjar

Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam sambutannya pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Pro Jokowi (Projo) memberikan kode terkait dukungan pada calon pemimpin Indonesia di 2024. Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menyampaikan analisanya mengenai hal ini.
Menurutnya ungkapan Jokowi yang menyebut ‘mungkin yang kita dukung hadir di sini’ mengarah ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

“Saya lebih melihat ini awal mula bahwa bahasa simbol yang kuat, katakanlah ini arah dukungan ke arah Pak Ganjar. Saya tidak tahu apakah dipilihnya Magelang adalah simbol, masih belum bisa menjelaskan,” ujar Yunarto Wijaya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (22/5/2022).

Analisa tersebut semakin kuat karena Ganjar masuk dalam radar survei teratas calon presiden (Capres) 2024 yang hadir di Rakernas tersebut. Ganjar memiliki rating popularitas dan elektabilitas paling tinggi diantara figur-figur yang disebut dalam lembaga survei kredibel. Bahkan Gubernur Jawa Tengah itupun sering disebut-sebut sebagai penerus Jokowi sebagai presiden periode 2024-2029.

“Ganjar sudah ratingnya tertinggi dan ketika ditanya brand association dari Ganjar memang dia dianggap paling kuat menjadi penerus Jokowi dibandingkan dengan nama-nama lain,” ungkapnya.

Yunarto menjelaskan bahwa figur atau sosok yang didukung Jokowi akan memiliki keuntungan secara pemilih dan kekuatan partai, apabila hingga akhir masa jabatannya Jokowi memiliki lapor yang bagus di mata masyarakat. Selain itu, Jokowi harus tepat dan cepat mengumumkan figur yang didukungnya serta menggaet dukungan kepada partai koalisinya agar calon yang diusungnya kelak mendapatkan dukungan dari partai-partai tersebut.

“Kemungkinan besar kalau seperti itu, siapapun yang didukung oleh Jokowi punya kemungkinan besar juga untuk menang,” tegasnya.

Dalam pidato sambutannya, Jokowi juga meminta para relawan tidak tergesa-gesa dalam menentukan pilihan. Hal ini diartikan Yunarto sebagai makna bahwa Jokowi ingin stabilitas politiknya tidak terganggu.

“Diartikan dua hal ya, presiden tidak ingin stabilitas politiknya terganggu. Kedua, kalau jagoan kita (Projo) akan maju, ikuti cara saya dan jangan tergesa-gesa,” katanya.

Meski Dalam Rakernas V Projo yang diadakan di Magelang itu Jokowi meminta untuk tidak buru-buru menentukan pilihan, namun ungkapannya tentang figur yang didukungnya hadir di sana membuat para relawan Projo sontak meneriakan dukungan pada Ganjar.

“Makanya, untuk urusan politik, ojo kesusu sik. Jangan tergesa-gesa meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini,” kata Jokowi

“Hidup pak Ganjar,” teriak kompak relawan Projo.

Selain Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo, dalam acara itu turut hadir Ibu Negara Iriana Widodo, Bupati Magelang dan sejumlah tokoh lainnya.

Nada Zeitalini Arani – detikNews
Foto: Ari Saputra/detikcom-Yunarto Wijaya
Sumber: News.detik.com

Charta Politika Lihat Kode Jokowi Soal 2024, Ini Katanya…

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rakernas Projo menyinggung soal dukungannya di Pilpres 2024 kepada figur yang hadir di rakernas tersebut. Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, turut menyampaikan analisinya mengenai sambutan Jokowi di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, itu.

“Saya lebih melihat ini awal mula bahwa bahasa simbol yang kuat, katakanlah ini arah dukungan ke arah Pak Ganjar. Saya tidak tahu apakah dipilihnya Magelang adalah simbol, masih belum bisa menjelaskan,” ujar Yunarto Wijaya dalam keterangan tertulisnya, Ahad (22/5/2022).

Menurutnya, pidato Jokowi yang menyebut, “mungkin yang kita dukung hadir di sini” mengarah ke Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Sebab, menurut Yunarto, hanya Ganjar yang masuk dalam radar survei teratas Calon Presiden (Capres) 2024 yang hadir dalam rakernas tersebut.

Lebih lanjut Yunarto menjelaskan, Ganjar memiliki rating popularitas dan elektabilitas paling tinggi di antara para figur yang disebut dalam lembaga survei kredibel. Ganjar juga kerap disebut sebagai penerus Jokowi sebagai presiden periode 2024-2029.

“Ganjar sudah ratingnya tertinggi dan ketika ditanya brand association dari Ganjar memang dia dianggap paling kuat menjadi penerus Jokowi dibandingkan dengan nama-nama lain,” kata dia.

Menurut Yunarto, figur yang didukung Jokowi akan memiliki keuntungan secara pemilih dan kekuatan partai. Itu dapat terjadi apabila Jokowi sampai akhir masa jabatanya memiliki rapor yang bagus di mata masyarakat.

Selain itu, Jokowi harus tepat dan cepat memgumumkan figur yang didukungnya. Jokowi juga harus menggaet dukungan kepada partai koalisnya agar calon yang diusungnya kelak dapat mendapatkan dukungan dari partai-partai pendukungnya tersebut.

“Kemungkinan besar kalau seperti itu, siapapun yang didukung oleh Jokowi punya kemungkinan besar juga untuk menang,\” jelas dia.

Jokowi dalam pidatonya juga menyampaikan kepada relawan untuk tidak tergesa-gesa dalam menentukan pilihan. Menurut Yunarto, hal tersebut dapag bermakna Jokowi ingin stabilitas politiknya tidak terganggu.

“Diartikan dua hal ya, presiden tidak ingin stabilitas politiknya terganggu. Kedua, kalau jagoan kita (Projo) akan maju, ikuti cara saya dan jangan tergesa-gesa,” kata dia.

Sebelumnya, Jokowi dalam Rakernas V Projod i Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, menyinggung soal dukungannya di Pilpres 2024 kepada figur yang hadir di rakernas. “Makanya, untuk urusan politik, ojo kesusu sik. Jangan tergesa-gesa. Meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini,” kata Jokowi, Sabtu (21/5/2022).

 

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus Yulianto
Foto: ANTARA/Biro Pers dan Media Setpres
Sumber: Republika.co.id

Pengamat: Kode Jokowi Soal 2024 di Rakernas Projo Mengarah ke Ganjar

DIREKTUR Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, turut menyampaikan analisinya mengenai sambutan Presiden Joko Widodo di Rakernas V Projo di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Menurutnya, pidato Jokowi soal ‘mungkin yang kita dukung hadir disini’ mengarah ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Sebab, menurut Yunarto, hanya Ganjar yang masuk dalam radar survei teratas capres 2024 yang hadir dalam rakernas tersebut.

“Saya lebih melihat ini awal mula bahwa bahasa simbol yang kuat, katakanlah ini arah dukungan ke arah Pak Ganjar. Saya tidak tau apakah dipilihnya Magelang adalah simbol, masih belum bisa menjelaskan,” ujar Yunarto Wijaya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (21/5/2022).

Yunarto menjelaskan, Ganjar memiliki rating popularitas dan elektabilitas paling tinggi diantara figur-figur yang disebut dalam lembaga survei kredibel. Ganjar pun sering disebut penerus Jokowi sebagai preisden periode 2024-2029.

“Ganjar sudah ratingnya tertinggi dan ketika ditanya brand association dari Ganjar memang dia dianggap paling kuat menjadi penerus Jokowi dibandingkan dengan nama-nama lain,” tegasnya.

Menurut Yunarto, figur yang didukung Jokowi akan memiliki keuntungan secara pemilih dan kekuatan partai, apabila Jokowi sampai akhir masa jabatanya memiliki lapor yang bagus di mata masyarakat.

Selain itu, Jokowi harus tepat dan cepat memgumumkan figur yang didukungnya. Serta, Jokowi juga harus menggaet dukungan kepada partai koalisnya agar calon yang diusungnya kelak dapat mendapatkan dukungan dari partai-partai pendukungnya tersebut.

“Kemungkinan besar kalau seperti itu, siapapun yang didukung oleh Jokowi punya kemungkinan besar juga untuk menang,” tegasnya.

Selain itu, Jokowi dalam pidatonya menyampaikan kepada relawan untuk tidak tergesa-gesa dalam menentukan pilihan. Menurut Yunarto, hal itu bisa bermakna Jokowi ingin stabilitas politiknya tidak terganggu.

“Diartikan dua hal ya, presiden tidak ingin stabilitas politiknya terganggu. Kedua, kalau jagoan kita (Projo) akan maju, ikuti cara saya dan jangan tergesa-gesa,” katanya.

Sebelumnya, Jokowi dalam rakernas Projo menyinggung soal dukungannya di Pilpres 2024 kepada figur yang hadir di rakernas.

“Makanya, untuk urusan politik, ojo kesusu sik. Jangan tergesa-gesa. Meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini,” kata Jokowi disambut teriakan Projo, Sabtu (21/5/2022).

“Hidup pak Ganjar,” teriak mereka kompak.

Hadir di acara itu Selain presiden Jokowi, ada ibu Iriana dan sejumlah tokoh diantaranya Ganjar Pranowo, Bupati Magelang dan tokoh lainnya.

 

(OL-13)
Foto: dok.Ant
Sumber: Mediaindonesia.com

Survei Charta Politika soal Parpol: PDIP Teratas, PKB Salip Golkar

Jakarta, CNN Indonesia — PDIP memuncaki tingkat elektabilitas partai politik dalam survei yang dirilis Charta Politika Indonesia, Senin (26/4).

Berdasarkan survei yang dilakukan 10-17 April 2022, PDIP itu unggul dengan elektabilitas mencapai 24,7 persen. Sedangkan, PKB menyalib posisi Golkar di posisi ketiga dengan elektabilitas mencapai 9,8 persen, di bawah Gerindra di posisi kedua dengan 11,9 persen.

Hasil itu terungkap lewat pertanyaan tertutup, “Seandainya pemilu legislatif untuk memilih anggota DPR RI dilaksanakan hari ini dan diikuti oleh partai politik di bawah ini, partai apa yang Ibu/Bapak pilih?”.

Kemudian di bawah Golkar ada PKS di posisi kelima dengan 7,7 persen, Demokrat 7,0 persen, Nasdem 5,1 persen, PPP 2,0 persen, dan PQN 1,5 persen.

“Secara umum pilihan publik terhadap partai politik secara berurutan adalah: PDIP, Gerindra, PKB, dan Golkar sebagai 4 partai politik dengan pilihan tertinggi.

Sementara PKS dan Demokrat berada pada urutan berikutnya, relatif berimbang,” ucap Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya dalam paparannya.

Survei Charta Politika dilakukan selama sepekan pada 10-17 April. Melibatkan 1.220 responden dengan metode penarikan sampel acak bertingkat atau multistage random sampling. Margin of error sekitar 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Dalam survei dua lembaga lain yakni Populi Center dan Trust Indonesia Research & Consulting beberapa waktu lalu PDIP juga berada di atas.

Populi Center dalam survei yang hasilnya dirilis 24 April 2022 menunjukkan PDIP posisi puncak dengan 19,3 persen. Disusul Gerindra di tempat kedua dengan 11,6 persen dan Golkar di tempat ketiga (11,3 persen).

Lalu disusul oleh PKB (6,8 persen), Demokrat (6,7 persen) dan PKS (5,1 persen).

Sementara itu, survei Trust yang dirilis 31 Januari 2022, elektabilitas PDIP tertinggi yakni 21,8 persen. Kemudian disusul Gerindra dengan 17,3 persen dan Partai Golkar sebesar 10,6 persen.

Sedangkan, hasil popularitas partai politik tertinggi diperoleh oleh Partai Golkar dengan 93,9 persen menggungguli PDIP yang hanya meraih 92,3 persen.

 

thr/kid
Ilustrasi surat suara untuk pemilu. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Sumber: CNNIndonesia.com

 

Charta Politika Rilis Elektabilitas Capres Terbaru : Ganjar Pranowo Unggul

LEMBAGA survei Charta Politika Indonesia merilis hasil survei nasional terkait dengan calon presiden (Capres) 2024 dengan elektabilitas tertinggi. Dalam survei tersebut, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menang telak mengalahkan sembilan calon lainnya.

“Ganjar Pranowo menjadi pilihan tertinggi publik sebagai calon presiden,” tutur Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/4/2022).

Yunarto mengemukakan dalam survei itu pihaknya melakukan simulasi atas elektabilitas sejumlah bakal calon presiden.

Yunarto menyatakan para responden diberi pertanyaan, seperti ‘Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih sebagai Presiden di antara nama-nama berikut ini?’

Dengan pertanyaan itu, kata Yunarto, Ganjar berada diposisi paling atas dengan 29,2 %, Prabowo Subianto dibawahnya dengan 23 %, Anies Baswedan dengan 22,2 %, Sandiaga Uno dengan 4,9 %, Ridwan Kamil dengan 4,8 %.

Kemudian Agus Harimurti 3,4 %, Khofifah Indar Parawansa dengan 3,3 %, Puan Maharani dengan 1,8 %, Erick Thohir dengan 1,5 %, dan Airlangga Hartanto dengan 0,7 %. Sementara sebanyak 7,0 % menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

“Pada simulasi 10 nama, Ganjar Pranowo 29.2 % mendapatkan elektabilitas tertinggi,” tegas Yunarto.

Survei preferensi sosial dan politik masyarakat ini di gelar pada periode 10 – 17 April 2022.

Adapun jumlah sampel sebanyak 1220 responden, margin of error kurang lebih 2,83 %, dengan tingkat kepercayaan 95%. Sementara unit sampling primer survei (PSU) ini adalah desa/kelurahan dengan jumlah sampel masing- masing 10 orang di 122 desa/kelurahan yang tersebar di Indonesia.

Adapun sampel dipilih sepenuhnya secara acak (probability sampling) dengan menggunakan metoda penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling), dengan memperhatikan urban/rural dan proporsi antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap provinsi. (OL-13)

 

Sumber: mediaindonesia.com | Politik dan Hukum