Prediksi Hasil Akhir Pilkada DKI Jakarta Putaran Ke-2

Charta Politika Indonesia menyelenggarakan survei preferensi politik masyarakat DKI Jakarta menjelang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 7-12 April 2017 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 782 responden dari 1.000 yang direncanakan, yang tersebar di lima wilayah kota administrasi (Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur).

Survei ini menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error± (3,5%) pada tingkat kepercayaan 95%.

File bisa di download di: 




Hasil Quick Count Charta Politika di 2 provinsi dan 3 Kabupaten

Sebanyak 101 daerah sudah melaksanakan Pilkada secara serentak pada 15 Februari 2017. Jutaan masyarakat Indonesia berpartisipasi dalam Pilkada serentak yang meliputi 7 Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub), 76 Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup), serta 18 Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tersebut (Pilwakot).

Dari 101 daerah menggelar Pilkada serentak, Charta Politika berpartisipasi dengan melakukan perhitungan cepat (quick count) di 5 (lima) daerah yaitu 2 provinsi dan 3 kabupaten yang terdiri dari Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Bangka Belitung, Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan, Kabupaten Tulang Bawang Barat Lampung, dan Kabupaten Muara Jambi.

Dalam Pilkada DKI Jakarta Quick count dilaksanakan di 400 TPS sebagai sampel dengan margin of error 2%, sedangkan di Pilkada Bangka Belitung sebanyak 300 TPS sampel dan MoE 2%, dan dalam Pilkada tingkat kabupaten, Quick count dilaksanakan di 200 TPS sebagai sampel dengan margin of error (moe +/-) sekitar 1 persen. Pemilihan sampel dalam quick count ini menggunakan metode Stratified Cluster Sampling dengan tingkat kepercayaan 99%.

Di setiap TPS sampling, Charta Politika menugaskan satu kontributor relawan untuk mencatat hasil pemilihan dan mengirimkannya ke server yang ada di Jakarta. Satu relawan hanya ditugaskan di satu TPS yang sudah ditetapkan untuk mereka.


Quick count ini bukanlah hasil resmi KPU yang bisa menetapkan pemenang dalam Pilkada, namun quick count bisa menjadi cerminan tentang perolehan suara masing-masing pasangan calon di sejumlah Pilkada yang dilakukan.




Charta Politika: Ahok 39 %, Anies 31,9 %, Agus 21,3 %

Charta Politika menggelar survei pada 3-8 Februari 2017. Dari hasil survei yang dilakukan, pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, meraih elektabilitas 21,3 persen.

Pasangan calon pemilihan dua, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, mendapat 39 persen, dan pasangan nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, 31, 9 persen.

“Sisanya sebanyak 7,8 persen responden menyatakan tidak tahu,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya di Kantor Charta Politika, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (11/2/2017).

Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur terhadap 764 responden di lima wilayah kota di Jakarta.

Pertanyaan yang diajukan ke responden adalah pasangan mana yang akan dipilih jika hari pencoblosan digelar pada saat dilakukannya survei.

Survei yang dilakukan Charta Politika disebut memiliki multistage random sampling dengan margin of error 3,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Pendanaan berasal dari dana internal Charta Politika.

Charta Politika: Agus-Sylvi 21,3%, Ahok-Djarot 39%, Anies-Sandi 31,9%

Charta Politika merilis hasil survei terbaru elektabilitas cagub-cawagub DKI. Hasilnya, Ahok-Djarot unggul.

Charta Politika menggelar survei pada 3-8 Februari 2017. Pengambilan data dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Survei ini menggunakan 764 sampel di 5 kotamadya di Jakarta. Metodenya multistage random sampling dengan margin of error 3,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Hasil survei ini dirilis di kantor Charta Politika di Jl Cisanggiri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (11/2/2017) hari ini.

Pertanyaan yang diajukan pada responden yakni “Apabila Pilkada DKI Jakarta dilakukan hari ini dan diikuti tiga pasang calon, pasangan mana yang Anda pilih?” Hasilnya pasangan nomor urut 2 Ahok-Djarot unggul dengan elektabilitas 39 persen.

Posisi kedua ditempati pasangan nomor urut 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan elektabilitas 31,9 persen. Pasangan nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni di posisi paling buncit dengan elektabilitas 21,3 persen. Sisanya sebanyak 7,8 persen responden menyatakan tidak tahu.

Tren peningkatan elektabilitas terlihat pada pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga. Sedangkan pasangan Agus Sylvi mengalami penurunan.

Survei ini juga merekam elektabilitas para cagub, yaitu Agus, Ahok dan Anies, tanpa para cawagubnya. Elektabilitas Ahok unggul dibandingkan 2 cagub lainnya. Elektabilitas Ahok 34 persen, disusul Anies 28,5 persen dan Agus dengan 19,0 persen.

Survei Charta Politika DKI Jakarta 2017

Peta Elektoral Cagub dan Cawagub DKI Jakarta Jelang Pencoblosan

Charta Politika Indonesia menyelenggarakan survei preferensi politik masyarakat DKI Jakarta menjelang pemilihan Gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Pengumpulan data dilakukan pada 17–24 Januari 2017 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur.

Jumlah sampel sebanyak 767 responden dari 800 yang direncanakan, yang tersebar di lima wilayah kota administrasi dan satuKepulauan (Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu). Survei ini menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error ± (3,5%) pada tingkat kepercayaan 95%.

 




Babak Baru Pilkada DKI Jakarta : Peta Elektoral Cagub-Cawagub 2017

Charta Politika Indonesia menyelenggarakan survei preferensi politik masyarakat DKI Jakarta menjelang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Pengumpulan data dilakukan pada 17–24 November 2016 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur.

img_20161130_132418

Jumlah sampel sebanyak 733 responden dari 800 yang direncanakan, yang tersebar di lima wilayah kota administrasi dan satu Kepulauan (Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu). Survei ini
menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error ± (3,5%) pada
tingkat kepercayaan 95%.

laporan-survei-charta-politika-jakarta-nov2016

Hasil Rilis Survei DKI Jakarta 2017

Charta Politika Indonesia menyelenggarakan survei preferensi politik masyarakat DKI Jakarta menjelang pemilihan Gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Pengumpulan data dilakukan pada 15–20 Maret 2016 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur.

Jumlah sampel sebanyak 400 responden yang tersebar di lima wilayah kota administrasi dan satu Kepulauan (Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu). Survei ini menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error ± (4,9%) pada tingkat kepercayaan 95%.

Hasil Hitung Cepat Charta Politika di PilBup Ogan Komering Ulu

Dalam Pilkada kali ini, Charta Politika berpartisipasi dengan melakukan perhitungan cepat (quick count) di Pilbup Ogan Komering Ulu periode 2016-2021. Ada dua pasangan calon yang maju dalam Pilbup Ogan Komering Ulu yaitu Kuryana Azis – Johan Anuar yang mendapatkan nomor urut 1, dan Percha Leanpuri – HM Nasir Agun yang mendapatkan nomor urut 2.

Dalam Pilbup Ogan Komering Ulu ini ada ada 714 TPS (tempat pemungutan suara) dengan 259.047 DPT (daftar pemilih tetap) yang sudah ditetapkan KPU. Dari 714 TPS tersebut, Charta Politika memilih 200 TPS sampling yang dipilih secara acak dengan metode Stratified Cluster Sampling dan margin of error (moe +/-) sekitar 1 persen serta tingkat kepercayaan 99%.

Di setiap TPS sampling, Charta Politika menugaskan satu kontributor untuk mencatat hasil pemilihan dan mengirimkannya ke data center. Satu kontributor hanya ditugaskan di satu TPS sampling yang sudah ditetapkan untuk mereka. Dalam hitungan cepat ini diketahui bahwa partisipasi pemilih mencapai 74,4%. Sementara itu jumlah pemilih yang tidak menggunak hak suara mereka (golput) sebesar 25,6%.

 

Pasangan Irwan Prayitno-Nasrul Abit Unggul dalam Hitungan Cepat Charta Politika

Dalam Pilkada kali ini, Charta Politika berpartisipasi dengan melakukan perhitungan cepat (quick count) di Pemilihan Gubernur Sumatera Barat periode 2016-2021. Ada dua pasangan calon yang maju dalam Pilgub Sumatera Barat yaitu pasangan Muslim Kasim-Fauzi Bahar yang mendapatkan nomor urut 1 (satu) dan pasangan Irwan Prayitno-Nasrul Abit yang mendapatkan nomor urut 2 (dua).

Ada 11.121 TPS (tempat pemungutan suara) dalam Pilgub Sumatera Barat dengan 3.486.791 DPT (DPT) yang sudah ditetapkan KPU. Dari 11.121 TPS tersebut, Charta Politika memilih 300 TPS sampling yang dipilih secara acak dengan metode Stratified Cluster Sampling dan margin of error (moe +/-) sekitar 2% serta tingkat kepercayaan 99%.

Di setiap TPS sampling, ada Charta Politika menugaskan satu kontributor untuk mencatat hasil pemilihan dan mengirimkannya ke data center. Satu kontributor hanya ditugaskan di satu TPS sampling yang sudah ditetapkan. Dari 100% data masuk, diketahui bahwa partisipasi pemulih di Pilgub Sumatera Barat sebesar 58.96% dan orang yang tidak menggunakan hak pilihnya (Golput) sebesar 41.04%.