Status “Darah Biru” Dinilai Sulitkan Puan untuk Jadi Capres
JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya berpandangan, Ketua DPR Puan Maharani menghadapi situasi tidak mudah bila ingin maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Menurut Yunarto, status sebagai anak Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri merupakan salah satu faktor yang membuat elektabilitas Puan stagnan karena publik tidak menyukai sosok “berdarah biru” seperti Puan.
“Ada kecenderungan ‘darah biru’ ini bukan lagi aset tapi liabilities, ada protes keras, ada kritik keras dari masyarakat, mereka inginnya yang bottom up, kira-kira seperti itu,” kata Yunarto, Kamis (21/12/2022).
Yunarto menilai, meski menjadi bagian dinasti politik, rekam jejak politik Puan memang sudah teruji karena pernah menjadi anggota DPR, ketua fraksi, menteri, hingga menjadi Ketua DPR.
Namun, Yunarto menilai, kini ada situasi di tengah masyarakat yang didominasi anak muda yang menolak calon-calon berstatus “darah biru”.
“Apakah itu harus disalahkan? Ya enggak bisa, malah harus ditunjukkan dengan cara yang lebih effort lebih ya buat para darah biru ini, saya tidak tahu tidak fair buat mereka,” ujar Yunarto.
Di samping itu, ia juga mengingatkan bahwa masih ada sebagian masyarakat Indonesia yang belum bisa menerima pemimpin perempuan.
Menurut Yunarto, faktor itu pula yang menggagalkan Megawati terpilih pada Pilpres 2024.
Oleh karena itu, bila akhirnya PDI-P memberi tiket calon presiden kepada Puan, Puan memiliki peluang kecil untuk keluar sebagai pemenang Pilpres 2024.
“Walaupun Ganjar tidak maju, dnegan adanya dua calon lain yang sangat kuat dengan elektabilitas juga bisa menyaingi Mas Ganjar, ada Pak Prabowo dan Mas Anies, kecenderungannya menurut saya Mbak Puan sulit untuk bersaing,” kata Yunarto.
Yunarto menuturkan, beragam hasil survei menunjukkan bahwa elektabilitas Puan berada di angka maksimal 3 persen, jauh di bawah Ganjar, Anies, dan Prabowo yang elektabilitasnya telah melampaui 20 persen.
Dalam survei Charta Politika pada 8-16 Desember 2022, Puan hanya mengantongi elektabilitas 1,5 persen pada simulasi 10 nama.
Dalam simulasi tersebut, Ganjar menempati posisi puncak dengan elektabilitas sebesar 31,7 persen, disusul Anies (23,9 persen), dan Prabowo (23 persen).
Survei ini dilaksanakan dengan metode wawancara tatap muka terhadap 1.220 orang sampel pada 8-16 Desember. Survei ini memiliki margin of error sebesar 2,82 persen.
Penulis : Ardito Ramadhan
Editor : Icha Rastika
Foto : Dokumen Humas DPR RI
Sumber : Nasional.kompas.com
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!